Selasa, 06 Agustus 2013

Informasi Jurusan ITB : Teknik Tenaga Listrik

Perkembangan di bidang ilmu teknik ketenagalistrikan berlangsung cepat pada beberapa dekade terakhir. Hal ini antara lain dipicu oleh semakin pentingnya listrik di dalam kehidupan modern. Boleh dikata bahwasanya aktifitas ke­hidupan umat manusia semakin takterpisahkan dari tenaga listrik. Namun di sisi lain, energi primer menjadi semakin ma­hal pula, sehingga dalam pengusahaan listrik perlu dikem­bangkan teknologi guna mencapai konversi energi primer ke listrik yang efisien.
Dampak dari peningkatan efisiensi tersebut maka ilmu dan teknologi di bidang teknik ketenagalistrikan juga berkembang cepat. Demikian pula, perkembangan teknologi di bidang teknik elektronika daya yaitu dengan dikembangkannya teknologi kompo­nen dan perangkat keras kendali di bidang elektronika daya juga telah memicu riset dan pengembangan konsep konservasi energi yang lebih baik dan andal.
Sementara itu,
dalam hal pengusahaan energi listrik dan pengoperasian sistem tenaga listrik masa kini dan yang akan datang, teknologi informasi dan komputer semakin nyata dan mutlak diperlukan. Operasi sistem tenaga listrik modern memer­lukan Real Time Computers untuk membantu tenaga pelaksana dalam mengelola sistem tenaga listrik. Sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) merupakan piranti kerja yang tidak dapat dihindarkan pemakaiannya dalam sistem tenaga listrik yang berskala besar. Teknologi SCADA saat ini berkembang dengan sangat pesat dan mengarah kepada Gardu Induk Otomatis serta Teknologi yang bersifat Open System. Perangkat keras dan lunak sistem SCADA yang dahulu hanya diproduksi oleh Power System Equipment manufacture, sekarang banyak dijual oleh Software House dan Remote Terminal Unit manufacture yang berbasis Personal Computer. Dalam hal ini, maka seorang sarjana yang bekerja di sektor ketenagalistrikan seyogyanyalah mampu berkomunikasi dengan sarjana teknik komputer.
Program Studi Teknik Tenaga Listrik akan memiliki lulusan dengan kualifikasi kompetensi sebagai berikut:
  • mempunyai basis pengetahuan teknik tenaga listrik yang kuat se­hingga mampu dengan cepat mengi­kuti perkembangan ipteks, khusus­nya dalam bidang ketenagalistrikan, memiliki potensi berkembang dan mampu belajar sepanjang hayat
  • memiliki kompetensi dalam aplikasi ilmu matematik dan ilmu sains dasar untuk menyelesaikan masalah ke­tenagalistrikan
  • mampu mengembangkan metoda enjiniring melalui kemampuan mem­formulasikan masalah dan mencari alternatif solusi masalah khususnya bi­dang ketenagalistrikan; untuk tujuan ini maka kandungan desain enjiniring yang berbasis pada permasalahan nyata mendapatkan penekanan penting dalam program studi teknik tenaga listrik
  • memiliki pemahaman yang baik akan arah perkembangan (trends) dan dampak dari teknologi, khususnya teknologi ketenagalistrikan, dalam ma­syarakat dan lingkungan kehidupan
  • memiliki kemampuan untuk me­nyelesaikan tugas secara mandiri dan terprogram, melalui proses pembelaja­ran teori, praktika di laboratorium dan projek tugas akhir
  • memiliki norma dan etika enjinir­ing yang baik dan terpercaya memiliki wawasan berfikir interdisipliner dan ket­erampilan komunikasi yang baik agar dapat berkarya secara efektif di industri, di perusahaan ketenagalistrikan, dan di bidang pendidikan dan penelitian.

Prospek Kerja
Lulusan Program Studi Teknik Tenaga Listrik dapat bekerja di bidang pembangki­tan, transmisi, distribusi dan pemanfaatan tenaga listrik sebagai perancang, peneliti, enjinir operasi dan pemeliharaan sistem dan peralatan tenaga listrik di instansi pemerintahan dan berbagai industri ketenagalistrikan, antara lain:
  • PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
  • Perusahaan pembangkitan tenaga listrik, independent Power Plant Company (IPP), seperti PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa-Bali, serta berbagai IPP Swasta
  • Industri peralatan listrik, seperti pabrik-pabrik transformator, mesin l;istrik, kabel, kubikel dan peralatan kendali dan proteksi, serta pemanfaatan tenaga listrik
  • Perusahaan yang mempunyai sistem suplai tenaga listrik, seperti PT Pertamina, PT CPI, PT INCO, serta perusahaan minyak dan pertambangan lainnya
  • Industri yang padat tenaga listrik, seperti pabrik tekstil, baja, dll.
  • Perusahaan konsultan, kontraktor, jasa operasi dan pemeliharaan sistem dan peralatan tenaga listrik.


source: http://usm.itb.ac.id/Prodi/181.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar